Minggu, 31 Maret 2013

7 PLANET YANG BELUM DIKETAHUI BANYAK ORANG

7 Planet yang Belum Diketahui Banyak Orang di Dunia

[lihat.co.id] - Planet katai atau planet kerdil (bahasa Inggris: dwarf planet) adalah sebutan bagi benda-benda langit dalam Tata Surya yang sesuai dengan ciri-ciri berikut:
  • Mengorbit mengelilingi matahari
  • Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan benda tegar (rigid body) sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat)
  • Belum "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
  • Bukan merupakan satelit sebuah planet atau benda angkasa nonbintang lainnya

Kategori "planet katai" ini diciptakan pada pertemuan Persatuan Astronomi Internasional pada 24 Agustus 2006. Berdasarkan definisi ini, Pluto harus berubah statusnya dari planet menjadi planet katai karena Pluto belum mengosongkan daerah di sekitar orbitnya (Sabuk Kuiper).
7 Planet yang Belum Diketahui Banyak Manusia:
1.Sang Kuda Api
[lihat.co.id] - Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukanBellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.
2.Tetangga Terdekat Bumi
[lihat.co.id] - Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.
3.Planet Tanpa Bintang
[lihat.co.id] - Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya "mengambang" begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.
4.Si Gesit
[lihat.co.id] - Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.
5.Dunia Api dan Es
[lihat.co.id] - Planet ini "terkunci" pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.
6.Cincin Raksasa
[lihat.co.id] - Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.
7.Si Tua Bangka
[lihat.co.id] - Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.
 
 
 

8 RAHASIA DI BALIK PELANGI

1.HARTA KURCACI
[lihat.co.id] - Bentuk pelangi itu seperti busur, melengkung dengan sangat indah.

Orang zaman dahulu berkhayal, pelangi adalah jembatan ke negeri kurcaci. Konon, di ujung pelangi terdapat peti harta milik kurcaci. Dongeng Harta di ujung pelangi ini, diceritakan untuk menjawab misteri pelangi. Orang percaya pada dongeng ini, selama ribuan tahun lamanya. Tidak ada orang, yang bisa menjelaskan misteri pelangi dengan tepat sampai tahun 1673.
 
2.Bapak Pelangi
[lihat.co.id] - Orang yang pertama kali menjelaskan asal - usul pelangi dengan tepat ialah Pak Rene Descartes.
Beliau merupakan seorang ilmuwan Prancis. Pak Descartes menjelaskan pelangi adalah keajaiban sinar matahari dan butir - butir air udara.
3.Asal Usul Pelangi
[lihat.co.id] - Pelangi akan terjadi jika ada sinar matahari dan hujan.

Mata manusia melihat sinar matahari itu sebagai sinar berwarna putih. Warna putih sinar matahri ini, sebenarnya gabungan dari beberapa warna yang kita kenal "mejikuhibiniu".

Keajaiban pelangi ini, terjadi saat sinar matahari menembus butiran bola air hujan. Ketika menembus air hujan, sinar matahri pecah.
4.Pelangi Indah
[lihat.co.id] - Butir - butir air hujan itu ada yang kecil ada yang besar. Butir hujan yang besar berukuran sampai 2 millimeter, sedangkan yang kecil berukuran 0,01 milimeter.

Warna - warna pelangi yang indah ini akan muncul lengkap dan begus jika sinar matahari mengenai butiran air hujan yang besar.

Butir air hujan yang kecil akan menghasilkan pelangi yang tumpang tindih dan berwarna pucat.
5.Pelangi pagi sore

[lihat.co.id] - Pelangi hanya muncul di pagi atau sore hari yang cerah. Busur pelangi yang panjang juga muncul jika hujan terjadi di pagi hari dan sore hari.

Pelangi tidak akan muncul meskipun hujan dan matahari bersinar terang pada pukul 12 siang.
Pelangi muncul jika posisi matahari di belakang kita.
6.Terang Dibawah Pelangi

[lihat.co.id] - Dibawah busur pelangi, langit selalu tampak terang. Karena, sinar warna - warni pelangi kembali menjadi satu.
7.Pelangi Bulan Purnama

[lihat.co.id] - Pelangi juga dapat muncul di malam hari saat bulan purnama dan hujan.

Sinar bulan juga dapat menembus butir - butir air hujan dan jadi pelangi. Tetapi pelangi bulan tidak seindah pelangi yang dihasilkan oleh sinar matahari.
8.Pelangi Antariksa
[lihat.co.id] - Pelangi tidak hanya terjadi di planet bumi saja. Ilmuwan NASA menduga pelangi juga terjadi di Titan.

Titan adalah bulan yang mengelilingi planet Saturnus. Letak bulan Titan sangat jauh dari matahari. Oleh karena itu, pelangi di titan tampak pucat, karena disebabkan sinar matahari lebih redup disana.http://www.lihat.co.id/2013/03/8-rahasia-unik-di-balik-pelangi.html

PENGERTIAN GEOGRAFI


GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu. 



Erastothenes (abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang.
Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian disebut konsep Natural Atrribut of Place.
Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
Konsep Geografi
Konsep Lokasi
Konsep lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
Lokasi absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Contoh : Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan diantara 95°BT-141°BT.
Lokasi relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. Contoh: Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.
Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh: Surabaya–Jakarta bisa ditempuh dengan bus atau pesawat.
Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.
Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman.
Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.
Konsep Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi.
Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain. Contoh: Areal pedesaan khas dan corak persawahan.
Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.
Prinsip dasar
Ada 4 prinsip utama dalam menganalisis gejala geosfer.
Prinsip persebaran, artinya persebaran bentang alam di permukaan bumi tidak merata sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. Contohnya persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luas wilayahnya.
Prinsip interelasi, artinya fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dengan gejala yang lain. Contohnya sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani karena masih tersedianya lahan untuk digarap.
Prinsip deskripsi, artinya untuk menggambarkan fenomena geosfer memerlukan deskripsi, melalui tulisan, tabel, gambar atau grafik. Contohnya peta persebaran lempeng tektonik di dunia.
Prinsip korologi, artinya dengan menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan mempunyai karakteristik tertentu. Prinsip ini merupakan simbol dari geografi modern. Contohnya suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di perkotaan.
Prinsip pemetaan
Peta dunia Ptolemy yang disusun kembali dari Geographia Ptolemeus (sekitar 150) di abad ke-15, mengindikasikan "Sinae" (Cina) di ekstrem kanan, luar pulau "Taprobane" (Sri Lanka, besar) dan "Aurea Chersonesus" (Asia Tenggara)
Ptolemeus juga merancang dan menyediakan petunjuk tentang cara membuat peta dunia yang dihuni (oikoumenè) dan provinsi Romawi. Pada bagian kedua dari buku Geographia ia memberikan daftar topografi yang diperlukan, dan keterangan untuk peta. Oikoumenè Nya membentang 180 derajat garis bujur dari kepulauan Canary di Samudra Atlantik ke Cina, dan sekitar 80 derajat lintang dari Arktik, India timur sampai jauh ke Afrika; Ptolemeus menyadari bahwa ia mengetahui hanya seperempat dari seluruh dunia .
Sejarah
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detail yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan di Indonesia[rujukan?]. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.
Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas".
Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat.
Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.
Metode
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan menggunakan peta sebagai perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan dengan pendekatan analisis geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis komputer.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
Sistematis - Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global
Regional - Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
Deskriptif - Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah geografis tertentu.
Cabang
Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.
Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer.
Geografi manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia, seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak ankan kuat bertahan lagi.
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori sosial yang ada.
Ekologi budaya dan politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
Penelitian risiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat menghadapinya.
Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
Ada apa dibalik nama? Geografi sejarah dan kampus Berkeley
"Geografi Sejarah" tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan programnya mereorganisasi geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.
Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya, ekonomi, politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas bumi.
Filosofi Sauer merupakan pembentuk utama pemikiran geografi di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah masih menjadi bagian departemen geografi di kampus-kampus di AS. Tetapi banyak geografer beranggapan ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk jangka panjang: penyebabnya adalah terlalu banyak pengumpulan data dan klasifikasi, sementara analisis dan penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara geografer angkatan berikutnya berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin ini yang menyebabkan krisis 1950-an pada geografi yang hampir menghancurkannya sebagai disiplin akademis.
Teknik geografis
Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth', yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Pada awalnya penginderaan jauh kurang dipandang sebagai bagian dari geografi, dibandingkan kartografi. Meskipun demikian, lambat laun disadari bahwa penginderaan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan synoptic overview --pandangan secara ringkas namun menyeluruh-- atas suatu wilayah sebagai titik tolak kajian lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu menghasilkan berbagai macam informasi keruangan dalam konteks ekologis dan kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis. Di samping itu, dari sisi persentasenya, pendidikan penginderaan jauh di Amerika Serikat, Australia dan Eropa lebih banyak diberikan oleh bidang ilmu (departemen, 'school' atau fakultas) geografi.
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode penginderaan jauh manual atau visual dan metode penginderaan jauh digital. Penginderaan jauh manual memanfaatkan citra tercetak atau 'hardcopy' (foto udara, citra hasil pemindaian scanner di pesawat udara maupun satelit) melalui analisis dan interpretasi secara manual/visua]. Penginderaan jauh digital menggunakan citra dalam format digital, misalnya hasil pemotretan kamera digital, hasil pemindaian foto udara yang sudha tercetak, dan hasil pemindaian oleh sensor satelit, dan menganalisisnya dengan bantuan komputer. Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta dan laporan. Peta hasil metode manual dapat dikonversi menjadi peta tematik digital melalui proses digitisasi (sering diistilahkan digitasi).
Metode manual kadangkala juga dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor (on-screen digitisation), yang langsung menurunkan peta digital. Metode analisis citra digital menurunkan peta tematik digital secara langsung. Peta-peta digital tersebutd dapat di-'lay out' dan dicetak untuk menjadi produk kartografis (disebut basis dat kartografis), namun dapat pula menjaid masukan (input) dalam suatu sistem informasi geografis sebagai basis data geografis. Peta-peta itu untuk selanjutnya menjaid titik toak para geografiwan dalam menjalankan kajian geografinya.
Kartografi
Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk memengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui komputer secara akurat secara informasi. Sebagai tambahan pada subdisiplin ilmu geografi lainnya, spesialis SIG harus mengerti ilmu komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi kartografi sehingga sekarang hampir semua pembuatan peta dibuat dengan piranti lunak (software) SIG.
Metode kuantitatif geografi
Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan, anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik non-parametris pada studi geografi.
Bidang Terkait
Perencanaan Kota dan Wilayah
Perencanaan kota dan wilayah menggunakan ilmu geografi untuk membantu mempelajari bagaimana membangun (atau tidak membangun) suatu lahan menurut kriteria tertentu, misalnya keamanan, keindahan, kesempatan ekonomi, perlindungan cagar alam tau cagar budaya, dsb. Perencanaan kota, baik kota kecil maupun kota besar, atau perencanaan pedesaan mungkin bisa dianggap sebagai geografi terapan walau mungkin terlihat lebih banyak seni dan pelajaran sejarah. Beberapa masalah yang dihadapi para perencana wilayah diantaranya adalah eksodus masyarakat desa dan kota dan Pertumbuhan Pintar (Smart Growth).
Ilmu wilayah
Pada tahun 1950-an, gerakan ilmu wilayah muncul, dipimpin oleh Walter Isard untuk menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi, sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional. Ilmu wilayah berisi pengetahuan bagaimana dimensi keruangan menjadi peran penting, seperti ekonomi regional, pengelolaan sumber daya, teori lokasi, perencanaan kota dan wilayah, transportasi dan komunikasi, geografi manusia, persebaran populasi, ekologi muka bumi dan kualitas lingkungan. 

http://ayobelajargeografi.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=3

CUACA DAN IKLIM

Cuaca dan Iklim
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu yang lama. Penyelidikannya 10-30 tahun dan meliputi wilayah yang luas.
Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
  1. Suhu udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin.
Pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin saat ketinggian bertambah. Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6°C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.
Rumus gradien suhu untuk daerah tropis


                                                         h
Tx = T awal °C – { 0,6°C x ――― }
                                                                   100 m

Contoh
Berapakah suhu udara di Kota Wonosobo yang memiliki ketinggian 800 mdpl?
                                        800 m
= 26,3°C – { 0,6°C x ――― }
                                      100 m
= 26,3°C – { 0,6°C x 8 }
= 26,3°C – 5,2°C
= 21,1°C
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah:
a.     Lama penyinaran matahari
·         Lamanya penyinaran matahari membuat tinggi temperatur.
·         Semakin miring sinar matahari semakin berkurang panasnya.
·         Semakin tinggi tempat semakin rendah suhunya.
·         Keadaan tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas.
·         Daratan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan lautan.
b.    Sudut datang sinar matahari
c.     Relief permukaan bumi
d.    Banyak sedikitnya awan
e.     Perbedaan letak lintang
f.     Sifat permukaan bumi
Amplitudo suhu
*         Amplitudo suhu harian   :  perbedaan suhu harian tertinggi dan terendah.
*         Amplitudo suhu bulanan   :  perbedaan suhu rata-rata harian tertinggi dan terendah.
*         Amplitudo tahunan        :  perbedaan suhu rata-rata bulan terpanas dengan suhu rata-rata terdingin.
*         Jalan suhu harian           :  perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
*         Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi, tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera sekitarnya.
  1. Tekanan udara
·         merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
·         Diukur dengan menggunakan barometer.
·         Satuan tekanan udara adalah milibar (mb).
·         Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar.
Variasi Tekanan Udara
Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda.
a.     Tekanan udara secara vertikal → makin ke atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh:
·         Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang.
·         Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
·         Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin tinggi tempat suhu makin naik.
b.    Tekanan udara secara horizontal
yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi.
Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi:
·         Lintang tempat.
·         Penyebaran daratan dan lautan.
·         Pergeseran posisi matahari tahunan
.
Isobar di Selandia Baru dan Australia bagian timur
  1. Kecepatan angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Sifat angin meliputi kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin. Arah dan kekuatan angin dapat diketahui dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan bendera angin. Arah angin dinyatakan dalam derajad → 360° atau 0° (angin utara), 90° (angin timur), 180° (angin selatan), 270° (angin barat).Kecepatan angin diukur dengan anemometer.
Kecepatan angin ditentukan oleh:
a.     Gradien barometrik
yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km (= 1°) di ekuator.
Contoh
Bila garis isobar I tekanan udaranya 2010 mb, garis isobar II tekanan udaranya 2000 mb, serta jarak kedua garis isobar adalah 300 km tentukan gradient barometriknya!
Garis isobar I                 = 2010 mb
Garis isobar II                = 2000 mb
Selisih tekanan              = 10 mb
Gradien barometriknya   = 10 : (300:111)
                                    = 10 : 2,702
                                    = 3,7 mb
Hukum Stevenson berbunyi “kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya.”
b.    Relief permukaan bumi → angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata.
c.     Tidak adanya pohon-pohon yang tinggi dan lebat.
d.    Letak lintang
Hukum Buys Ballot berbunyi “angin bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah dan mengalami pembiasan ke kanan di belahan bumi utara serta ke kiri di belahan bumi selatan.”
Macam-macam angin
a.     Angin tetap          →   angin pasat, angin barat, angin timur.
b.    Angin tidak tetap  →   angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, angin jatuh atau terjun.
*         Angin siklon
adalah angin yang gerakannya berputar memusat. Gerakan angin di belahan bumi utara arah perputarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan di belahan bumi selatan searah dengan putaran jarum jam.
*         Angin antisiklon
adalah angin yang berputar meninggalkan daerah bertekanan udara maksimum. Di belahan bumi utara perputarannya searah dengan jarum jam, sedangkan di selatan berlawanan dengan perputaran jarum jam.
  1. Awan
merupakan kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Pembagian awan yang diketahui sekarang adalah hasil kongres yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.
*         Kabut adalah udara air yang terkondensasi berubah menjadi titik air yang melayang-layang dekat permukaan bumi. Di daerah industri kabut dapat bercampur dengan asap/gas sisa-sisa pembakaran, membentuk smog. Smog sangat menghalangi pemandangan kita.
  1. Kelembapan udara
a.     Kelembapan mutlak (absolut) adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara.
b.    Kelembapan nisbi (relatif) adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Rumus kelembapan mutlak / absolut =
     jumlah uap air
                       = --------------------------------
                             volume ruangan                                                                                   
 Rumus kelembapan nisbi / relatif =
         kelembaban mutlak udara
 = ---------------------------------------------- x 100 %
          nilai jenuh udara
 
Contoh
Suatu udara di sebuah ruangan laboratorium dengan ukuran 3 x 3 x 3 m atau bervolume 27 m3 mengandung uap air dengan ukuran sebanyak 360 gram, dan pada suhu udara 21° C mengandung uap air sebanyak 18,5 gram, maka:
·         Kelembapan mutlaknya
360 gr / 27 m3 = 13,33 gr/m3
·         Kelembapan relatifnya
(13,33 / 18,5) x 100% = 72%
  1. Curah hujan
adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhinya:
·         Letak DKAT (daerah konvergensi antar tropik).
·         Bentuk medan/topografi.
·         Arah lereng medan.
·         Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
·         Posisi geografis daerahnya.
  1. Radiasi matahari.
Macam iklim
Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schmidt - Ferguson
4. Iklim Oldeman
5. Iklim Junghunh
Iklim matahari
yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi.
Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari
Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi:
iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
Iklim koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
1.  Iklim A, yaitu iklim hujan tropis.
- temperatur bulanan rata-rata > 18 oC,
-           suhu tahunan 20 oC – 25 oC
-           curah hujan bulanan > 60 mm.

2.  Iklim B, yaitu iklim kering/gurun .
Dengan ciri curah hujan < penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.

3.  Iklim C, yaitu iklim sedang basah.
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagi menjadi :
Cs  (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf  (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
4.  Iklim D, yaitu iklim dingin.
Dengan ciri temperatur  bulan terdingin < 3 oC dan temperatur bulan terpanas >10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
Dw = iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang  kering
Df  = iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5.  Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :
ET Iklim tundra
DF Iklim salju
KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDT-FERGUSON
Sistem klasifikasi iklim ini banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan serta sudah sangat dikenal di Indonesia.
Kriteria yang digunakan adalah dengan penentuan nilai Q, yaitu perbandingan antara bulan kering (BK) dan bulan basah (BB) dikalikan 10% (Q = BK / BB x 100%).
Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem klasifikasi Mohr (Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama periode pengamatan). BB dan BK pada klasifikasi Schmidt-Ferguson ditentukan tahun demi tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.
Kriteria bulan basah dan bulan kering (sesuai dengan kriteria Mohr) adalah :
1.   Bulan Basah (BB)
      Bulan dengan curah hujan > 100 mm
2.   Bulan Lembab (BL)
      Bulan dengan curah hujan antara 60 – 100 mm
3.   Bulan Kering (BK)
      Bulan dengan curah hujan < 60 mm
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :
             banyaknya bulan kering
 Q = ------------------------------------------
             banyaknya bulan basah
 Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson ditentukan dari nilai Q yang dikelompokkan menjadi 8 tipe iklim, yaitu :
Tabel 3. Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Tipe Iklim
Nilai Q (%)
Keadaan Iklim dan Vegetasi
A
< 14,3
Daerah sangat basah, hutan hujan tropika
B
14,3 – 33,3
Daerah basah, hutan hujan tropika
C
33,3 – 60,0
Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim kemarau
D
60,0 – 100,0
Daerah sedang, hutan musim
E
100,0 – 167,0
Daerah agak kering, hutan sabana
F
167,0 – 300,0
Daerah kering, hutan sabana
G
300,0 – 700,0
Daerah sangat kering, padang ilalang
H
> 700,0
Daerah ekstrim kering, padang ilalang
Iklim menurut oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah > 9 kali berturut-turut
Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketentuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
  1. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
  1. Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm
  2. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm 
Iklim Junghuhn
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:
 
  1.  Zone iklim panas. Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan > 220 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).
  1.  Zone iklim sedang. Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 220 C ( kopi, the, kina dan karet).
  1.  Zone iklim sejuk. Ketinggian 1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 110 C – 150 C (cocok tanaman holtikultura).
  1.  Zone iklim dingin. Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 110 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
  1.  Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.